Senin, 13 Juli 2020

Siroh Nabawiyah / Kisah Rasulullah Bag. 28

Siroh Nabawiyah

*KISAH ROSULULLOH ﷺ*

*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمد*

*Bagian 28* 🤲🏻🕋🤲🏻

*Sholat*

Sholat adalah satu di antara ibadah pertama yang diajarkan Alloh kepada Rosululloh ﷺ. Suatu saat, ketika Rosululloh ﷺ dan Khodijah sedang melaksanakan shalat, datanglah Ali bin Abu Tholib. Ali yang saat itu masih anak-anak, tertegun melihat Rosululloh ﷺ dan Khodijah rukuk, sujud, serta membaca ayat-ayat Al Qur'an.

"Kepada siapa kalian sujud?" tanya Ali ketika Rosululloh ﷺ dan Khodijah selesai shalat.

"Kami sujud kepada Alloh," jawab Rosululloh, "Alloh telah mengutusku dan memerintahkan aku mengajak manusia menyembah Alloh."

Kemudian, Rosululloh ﷺ mengajak sepupunya itu untuk beribadah kepada Alloh semata serta meninggalkan berhala-berhala semacam Lata dan Uzza. Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam pun membacakan beberapa ayat Al Qur'an yang membuat Ali bin Abu Tholib terpesona karena ayat-ayat itu demikian indah.

Ali meminta waktu untuk berunding dengan ayahnya terlebih dahulu. Semalaman itu, Ali merasa gelisah. 
Esoknya, ia memberitahukan kepada Rosululloh ﷺ dan Khodijah bahwa ia akan mengikuti mereka berdua, tidak perlu meminta pendapat ayahnya, Abu Tholib.

"Alloh menjadikan saya tanpa saya perlu berunding dulu dengan Abu Tholib," demikian kata Ali, "apa gunanya saya harus berunding dengan dia untuk menyembah Alloh?"

Jadi, *Ali* adalah anak pertama yang memeluk Islam. Kemudian, *Zaid bin Haritsah*, bekas budak yang ikut Rosululloh ﷺ, ikut masuk Islam juga. 
Sampai di situ, Islam masih terbatas pada keluarga Rosululloh: istri beliau, sepupu beliau, serta bekas budak yang ikut beliau. Apa yang harus beliau lakukan untuk menyebarkan Islam lebih luas lagi? Beliau tahu betul betapa kerasnya dan betapa kuatnya orang-orang Quraisy menyembah berhala yang diwarisi dari nenek moyang mereka.

Walau demikian, Islam ini harus disebarkan, betapa pun kerasnya perlawanan orang. 


*Keislaman Abu Bakar*

Abu Bakar bin Abu Quhafa dari kabilah bani Taim adalah teman akrab Rosululloh ﷺ sejak zaman sebelum Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam diangkat menjadi utusan Alloh. Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam amat menyukai sahabatnya itu karena Abu Bakar adalah orang yang bersih, jujur, dan dapat dipercaya.

Suatu hari, Abu Bakar mendengar desas-desus tentang Rosululloh ﷺ. Beliau segera keluar mencari sahabatnya itu. Ketika mereka bertemu, Abu Bakar bertanya kepada Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam, 

"Wahai Abu Qasim (salah satu panggilan Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam Sollallohu'Alaihi wasallam), ada apa denganmu? "

"Sesungguhnya, aku adalah utusan Alloh," sabda Rosululloh ﷺ, 

"Alloh mengutusku untuk menyampaikan risalah-Nya. Sekarang, aku mengajak kamu kepada agama Alloh dengan keyakinan yang benar. Demi Alloh, sesungguhnya, apa yang kusampaikan adalah kebenaran. Wahai Abu Bakar, aku mengajak kamu untuk menyembah Alloh yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan janganlah menyembah kepada selain-Nya, dan untuk selamanya kamu taat kepada-Nya."

Rosululloh ﷺ memperdengarkan beberapa ayat Al Qur'an. Selesai Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam berbicara, Abu Bakar langsung memeluk Islam. Melihat keislaman sahabatnya itu, Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam amat gembira. Tidak seorang pun yang ada di antara dua gunung di Mekah yang kegembiraannya melebihi kegembiraan Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam saat itu.

Abu Bakar segera mengumumkan keislamannya itu kepada teman-temannya. Beliau juga mengajak mereka mengikuti Rasulullah. 
Dalam waktu singkat, Utsman bin Affan, Tholhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abu Waqash pun menemui Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam dan masuk Islam. 

*Keislaman Utsman bin Affan*

Utsman bin Affan menuturkan sendiri tentang keislamannya:

"Aku datang kepada bibiku Urwah binti Abdul Mutholib untuk menjenguknya karena ia sakit. Tidak lama kemudian, Rosululloh ﷺ datang ke tempat itu juga dan aku perhatikan beliau. Waktu itu, tampak jelas kebesarannya. Beliau pun menghampiri aku dan berkata, 
"Wahai  Utsman, mengapa kau memerhatikan aku begitu rupa?"

"Aku menjawab, 'Aku merasa kagum terhadap engkau dan terhadap kedudukan engkau di antara kami. Aku juga kagum dengan apa yang dibicarakan orang-orang mengenai dirimu."

Utsman melanjutkan, "Kemudian,  Rasulullah mengucapkan kalimat 'Laa ilaha illalloh'. Demi Alloh, mendengar kalimat itu, aku langsung bergetar. Kemudian, Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam membacakan ayat,

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ ٢٢

فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ ٢٣

"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. Maka, demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan." 
(Adz Dzariyat, 51: 22-23).

Kemudian, Rosululloh ﷺ berdiri dan pergi keluar. Aku pun mengikuti beliau dari belakang. Kemudian, aku menghadap beliau dan aku masuk Islam."

*Pengorbanan Seorang Istri*

Khodijah yang berasal dari kalangan bangsawan Mekah, sadar betul bahwa suaminya kelak akan dibenci oleh orang-orang kafir. Beliau berjuang di sisi suaminya, memilih Islam, dan menjadi pengikut pertama.
Khodijah menukar segala harta miliknya dengan kejayaan Islam yang tidak pernah beliau nikmati.


Bersambung


-

Tidak ada komentar: