Siroh nabawiyah
KISAH ROSULULLOH ﷺ*
*Bagian 12* 🤲🏻🕋🤲🏻
*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمد*
*Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam Kembali Ke Dusun*
Halimah dan suaminya mengembalikan Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam kepada Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi dengan putra tunggalnya itu.
"Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak yang tegap dan sehat!" ujar Aminah.
Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan mata berbinar-binar penuh rasa terimakasih," Kalian telah merawat Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam dengan baik, bagaimana aku harus berterimakasih?"
Halimah dan suaminya berpandangan dengan gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam. Mereka amat menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam datang, kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.
"Kami cuma berharap andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami hingga menjadi besar. Sebab, aku khawatir ia terserang penyakit menular yang kudengar kini sedang mewabah di Mekah," pinta Halimah.
Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta dan katakan ada benarnya, tetapi hatinya bimbang karena hampir tak sanggup berpisah lagi dengan putranya. Ketika, Abdul Mutholib datang. Bangga sekali ia melihat pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di daerah pedalaman, maka ia berkata:
"Aku ingin Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam kembali ke Dusun Bani Sa'ad sampai ia berusia lima tahun," kata Abdul Mutholib, "agar ia di situ belajar berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengarkan bahasa Arab yang murni dengan fasih pula."
Aminah mengerti bahwa ia harus kembali melepas Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam demi masa depan putranya sendiri.
"Beri aku waktu beberapa hari bersama putraku, setelah itu bolehlah kalian membawanya kembali," kata Aminah.
Akhirnya, Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam pun dibawa kembali ke dusun Bani Sa'ad. Namun, di sana ia mengalami sebuah peristiwa yang sangat mengguncangkan.
*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّد*
*Pembelahan Dada*
Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah keluarga Halimah kembali ke pedalaman. Saat itu umur Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam belum lagi genap tiga tahun.
Hari itu, Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam kecil ikut menggembalakan kambing bersama saudara-saudaranya. Tiba-tiba salah seorang putra Halimah datang berlari-lari sambil menangis.
"Ada apa?" Tanya Halimah dan suaminya panik.
"Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia diambil oleh seorang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan. Perutnya dibelah sambil dibalik-balikkan!"
Halimah dan Harits segera berlari mencari Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam pucat pasi. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam baik-baik.
"Apa yang terjadi padamu, Nak?" tanya mereka.
"Aku didatangi oleh seorang laki-laki berpakaian putih. Aku dibaringkan lalu perutku dibedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari."
Tanpa bertanya lagi Halimah segera membawa Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam pulang. Hatinya dipenuhi kecemasan.
"Aku takut Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi Wasallam didatangi dan digoda oleh jin" kata Halimah kepada suaminya.
"Lebih baik kita membawanya kembali ke Mekah," jawab Harits
Bersambung
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar