Siroh Nabawiyah
*KISAH ROSULULLOH*
*Bagian 27*🤲🏻🕋🤲🏻
*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمد*
*Orang yang Berselimut*
Nabi Muhammad Sollallohu'Alaihi wasallam yang kini telah menjadi Rosululloh terbangun karena mendengar Malaikat Jibril membawakan wahyu kepadanya,
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
Hai orang yang berkemul (berselimut), (QS: Al-Muddassir 74:1)
قُمْ فَأَنْذِرْ
bangunlah, lalu berilah peringatan! (74:2)
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
dan Tuhanmu agungkanlah! (74:3)
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
dan pakaianmu bersihkanlah, (74:4)
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
dan perbuatan dosa tinggalkanlah, (74:5)
وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (74:6)
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ
Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (74:7)
Khodijah memandang Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam dengan kasih yang bertambah besar. Beliau perlahan mendekati suaminya. Khodijah dengan lembut memintanya agar kembali tidur.
"Waktu tidur dan istirahat sudah tidak ada lagi, Khodijah," demikian jawab Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam.
"Jibril membawa perintah supaya aku memberi peringatan kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka beribadah hanya kepada Alloh. Namun, siapa yang akan kuajak? Siapa pula yang akan mendengarkan?"
Khodijah cepat cepat menentramkan hati suaminya. Diceritakannya apa yang tadi dikatakan Waraqoh. Dengan penuh semangat, Khodijah menyatakan diri sebagai orang yang mengimani Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam.
Dengan demikian, tercatat dalam sejarah bahwa orang pertama yang memeluk Islam adalah Khodijah.
Untuk lebih menentramkan Rosululloh Sollallohu'Alaihi wasallam, Khodijah meminta suaminya memberitahu dirinya apabila malaikat datang.
Kemudian Jibril memang datang, namun hanya Rosululloh yang dapat melihatnya. Khodijah mendudukkan Rosululloh di pangkuan sebelah kiri, lalu ke pangkuan sebelah kanan. Malaikat Jibril masih terlihat oleh Rosululloh. Namun, ketika Khodijah melepas penutup wajahnya, Rosululloh melihat Sang Malaikat menghilang.
Dari kejadian itu, Bunda Khodijah merasa yakin bahwa yang datang itu benar-benar malaikat, bukan jin.
*Bertemu Waroqoh*
Tidak lama kemudian, Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam bertemu dengan Waroqoh bin Naufal. Saat itu, Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam sedang melaksanakan thawaf. Sesudah Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam menceritakan keadaannya, Waroqoh berkata, "Demi Dia yang memegang hidup Waroqoh, engkau adalah nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang pernah disampaikan kepada Musa. Pastilah kau akan didustakan, disiksa, diusir, dan diperangi orang. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Alloh dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula."
Kemudian, Waraqah mendekat dan mencium ubun-ubun Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam.
Kini Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam memalingkan wajah ke sekitarnya, melihat orang-orang yang menyembah patung-patung batu. Orang-orang ini juga menjalankan riba dan memakan harta anak yatim. Mereka jelas-jelas berada dalam kesesatan. Kepada orang orang inilah Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam diperintahkan untuk menyeru agar mereka menghentikan perbuatan perbuatan itu.
Namun, apakah mereka mau berhenti begitu saja? Orang orang Quraisy itu benar-benar amat kuat dalam memegang keyakinan mereka.
Orang orang itu bahkan siap berperang dan mati untuk mempertahankan keyakinan mereka. Untuk itu, Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam memerlukan datangnya wahyu penuntun lagi.
Namun, wahyu yang dinanti Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam ternyata tidak juga turun. Jibril tidak pernah datang lagi untuk waktu yang lama. Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam merasa amat terasing. Rasa takutnya kembali muncul. Beliau takut jika Allah melupakan bahkan tidak menyukainya. Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam kembali pergi ke bukit dan menyendiri lagi di Gua Hira. Ingin rasanya beliau membumbung tinggi dengan sepenuh jiwa, menghadap Alloh, dan bertanya mengapa dirinya seolah ditinggalkan.
Apa gunanya hidup ini kalau harapan besar Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam untuk menuntun umat ternyata menjadi kering. Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam saat itu, benar benar hampir merasa putus asa.
*Surat Adh Dhuha*
Tiba-tiba, wahyu itu turun:
وَالضُّحَىٰ
Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
Surah Ad-Duha (93:1)
وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), (93:2)
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (93:3)
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). (93:4)
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas. (93:5)
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? (93:6)
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. (93:7)
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (93:8)
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
(93:9)
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
(93:10)
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan. (93:11)
Rasa cemas dan takut di hati Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallamkini hilang sudah. Betapa damainya firman Alloh itu terasa di hati beliau. Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam harus menjauhi setiap perbuatan mungkar dan membersihkan pakaian. Beliau harus mengajak orang mengingat Alloh. Beliau harus tabah menghadapi gangguan, tidak boleh menolak orang yang meminta bantuan, dan berlaku lembut kepada anak yatim.
Alloh juga mengingatkan bahwa Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam yatim, lalu Alloh melindunginya lewat asuhan kakeknya, Abdul Mutholib, dan pamannya, Abu Tholib.
Dulu, Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam hidup miskin, lalu Alloh memberinya kekayaan. Alloh pula yang telah menyandingkan beliau dengan Khodijah, yang menjadi kawan semasa muda, kawan semasa beliau ber-tahannuts, kawan yang penuh cinta kasih, yang memberi nasihat dengan rasa kasih sayang.
Alllh telah mendapati Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam tidak tahu jalan, lalu diberi-Nya beliau petunjuk kenabian. Cukuplah semua itu. Hendaklah mulai sekarang, Rosululloh Sollallohu'Alaihi Wasallam mengajak orang kepada kebenaran, sedapat mungkin, sekuat mungkin.
Bersambung
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar